Search This Blog

Tuesday, October 28, 2014

Sistem Pendidikan di Indonesia

       Sistem pendidikan di Indonesia menurut yang saya baca di website BBC yang diterbitkan pada akhir 2012 bahwa sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia menurut tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson. Lalu apa yang salah dari sistem pendidikan di Indonesia?

  
Anggaran 

       Anggaran untuk pendidikan di Indonesia memang cukup baik dan terus meningkat setiap tahunnya. Namun, menurut saya pendistribusian dari anggaran tersebut masih kurang tepat sasaran. Karena di wilayah-wilayah tertentu, seorang siswa (baik dari kalangan mapan atau tidak) bisa terbebas dari SPP namun di wilayah-wilayah lain masih belum dapat terlaksana
  

Permasalahan Metode dan Sistem Pendidikan
 
       Metode Spoon Feeding yang diterapkan di Indonesia masih menjadi andalan, dimana guru yang bertindak aktif menyuapi ilmu kepada siswa yang bertindak pasif. Bahkan Bapak Presiden SBY pernah berbicara, "Saya ingatkan Mendiknas, coba sejak TK, SD, SMP, SMA itu metodologinya jangan guru aktif siswa pasif, dan hanya sekedar mengejar ujian, rapor. Kalau itu yang dipilih, maka anak-anak bersekolah tidak berkembang kreativitasnya, inovasi, dan jiwa wirausahanya". Memang mendidik siswa untuk memiliki jiwa kreatif dan inovatif sangat penting, karena tidak hanya melahirkan pencari kerja tapi pencipta lapangan pekerjaan.
 
Kualitas Pendidikan
 
       Selain dua hal tersebut, permasalahan yang paling mendasar adalah mutu pendidikan. Karena seperti yang dilansir BBC bahwa sistem pendidikan kita masih jauh tertinggal dari negara-negara lain. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya tenaga pendidik yang mengajar tidak sesuai pada bidangnya. Selain itu, tingkat kejujuran dan kedisiplinan dari peserta didik masih rendah. Contohnya pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) banyak peserta didik yang mendapatkan kunci jawaban secara instan. Bahkan tak jarang ada tenaga pendidik yang ikut membocorkan atau menyebarkan kunci jawaban tersebut.
 
 
Kritik & Saran
 
     Menurut saya, masih banyak yang harus diperbaiki dari sistem pendidikan di Indonesia. Mulai dari masalah yang telah saya jabarkan tadi, hingga fasilitas-fasilitas mengajar. Harusnya pemerintah lebih memperhatikan cara kerja sistem pendidikan agar lebih baik lagi. Karena masa depan negara ini-pun akan bergantung pada kualitas siswa-siswa tersebut. Karena merekalah nanti yang akan melanjutkan mimpi Indonesia. Salah satunya pada anggaran pendidikan (BOS) agar tepat sasaran dan sampai tujuan, karena masih banyak di wilayah-wilayah tertentu yang masih meminta pembayaran SPP, sehingga untuk kalangan menengah kebawah mungkin akan merasa kesulitan.
 
     Semoga dengan presiden kita yang baru sekarang, sistem pendidikan di Indonesia akan lebih baik lagi sehingga akan menghasilkan penerus bangsa yang berkualitas. Indonesia Baru! Indonesia Bisa!
 
Semoga bermanfaat!!!!!

Tuesday, October 7, 2014

Pengaruh Budaya Asing di Indonesia (Era Globalisasi)



   
       Era globalisasi dan informasi yang sedang berkembang begitu cepat merasuk dan banyak mempengaruhi sikap serta mental masyarakat terutama di kalangan anak muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
     Pesatnya perkembangan teknologi informasi selain berdampak positif bagi masyarakat terutama anak muda, dampak negatif pun berkembang dengan pesatnya. Media-media informasi baik cetak, elektronik maupun internet ikut berperan dalam merubah cara berpikir dan perilaku mereka. Tayangan-tayangan yang disuguhkan sudah melenceng jauh dari kaida-kaidah agama dan moral. .Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang.
     Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat melunturkan jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan budaya timur. Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi ke Indonesia turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia
        Berikut beberapa dampak negatif akibat era globalisasi di Indonesia :
  1. Berubahnya arah Ideologi Pancasila ke Ideologi Liberalisme
  2. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
  3. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial
  4. Sikap individualistik
  5. Pola hidup konsumtif
  6. Hilangnya budaya-budaya Indonesia 
       Namun,efek dari era globalisasi tidak hanya berdampak negatif terhadap bangsa Indonesia. Karena dari era globalisasi tersebut kita bisa mendapatkan berbagai pengetahuan baru dalam hal apapun. Sehingga kita tidak tertinggal oleh kemajuan jaman, dan kita pun akan lebih kreatif untuk memajukan bangsa Indonesia.

       Berikut beberapa dampak positif akibat era globalisasi di Indonesia :
  1. Modernisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan
  2. Kemajuan teknologi
  3. Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa
  4. Berkembangna ilmu pengetahuan dan teknologi
       Oleh karena itu, kita tidak harus takut akan era globalisasi, karena pada dasarnya era globalisasi sangat bermanfaat. Tergantung bagaimana kita memilah mana yang berdampak positif atau negatif terhadap diri kita dan bangsa kita. Dan kitapun harus tetap melestarikan budaya yang kita miliki, jangan sampai kita mengikuti budaya luar, tapi malah melupakan budaya bangsa sendiri bahkan sampai direbut oleh bangsa lain.

 Semoga bermanfaat!!!